Pada Hari Minggu Ku Turut Ayah ke PMI

Hari minggu pagi kemarin kakak sama adik kompakan ngajak piknik, ayah yang nggak kuat rayuan maut (baca: rengekan) mereka akhirnya menuruti. Kalau ayah paham kemauan kakak dan adik, yang penting keluar jalan-jalan ke tempat tertentu sudah dianggap piknik. Sambil jalan, ayah tampaknya mikir destinasi piknik yang akan dituju, kalau kita ngikut ajah. Biasanya ayah ngajak anak-anak ketempat-tempat yang ada nilai edukasinya, meskipun tujuannya piknik.

Nah piknik minggu pagi kemarin, ayah ngajak kakak dan adik kemana coba?

Kesini nih...tuh lihat gambar dibawah.

Yak betul, ternyata dibawa ke PMI. Ngapain ke PMI? Rupanya hari minggu kemarin, ayahnya anak-anak dan saya, sudah waktunya donor darah. Donor darah bagi kami sudah menjadi rutinitas tiap tiga bulan sekali. Yang kami rasakan, dengan donor darah banyak manfaat yang bisa diambil. Paling terasa adalah kondisi kesehatan menjadi terkontrol, selain itu juga ikut memberi manfaat bagi orang yang membutuhkan darah.

Lantas bagaimana kakak dan adik saat tau dibawa piknik ke PMI? Ahhh, mereka malah kegirangan, apalagi pmi juga masih dalam suasana ulang tahun, jadi masing-masing dapat hadiah balon dari petugas jaga. Bingkisannya ayah dan mamanya yang baru donor, juga menjadi milik mereka.

Lengkap deh, tambah girang.

Jadi begitulah ayah selalu mengenalkan piknik, tidak hanya sekedar senang-senang, tetapi bisa dalam bentuk lain yang ada nilai edukasinya bagi anak-anak.

Eh.. lucunya saat anak-anak pulang sampai rumah, ditanya sama tetangga:

Tetangga: “baru pulang dari mana hayo, kakak sama adik?”

Kakak & Adik: “Piknik!!”  kompak menjawab dengan lantang

Tetangga: “Piknik kemana, kok girang banget?”

Kakak & Adik: “PMI...!!”

Tetangga: ...#$%@?? Kayaknya sambil bergumam dalam hati “piknik kok ke PMI”