Kegembiraan dan hiruk pikuk
merayakan Idul Fitri terjadi di mana-mana. Tidak saja di rumah, juga di
jalan-jalan, di kampung, hingga di pusat perbelanjaan yang tidak juga surut
saat Idul Fitri tiba. Harusnya diingat bahwa, Idul Fitri bukanlah kebahagiaan memuaskan
syahwat duniawi. Sebaliknya, kita tetap waspada setelah berlatih selama satu
bulan lamanya.
Waspada ketika mudik ke kampung halaman untuk merayakan Idul Fitri dan silaturahmi dengan keluarga. Mudik memang menjadi tradisi unik umat Islam Indonesia. Berbondong-bondong pemudik menggunakan beragam moda transportasi untuk mencapai rumah. Tetaplah berhati-hati dalam berkendara dan selalu berdoa.
Kegembiraan lain menyambut Idul Fitri adalah memadati pasar dan mal untuk berbelanja lebaran, dari makanan, pakaian, hingga peranti lain yang belum tentu dibutuhkan. Jangan kalap membeli semuanya dan tetap waspada karena Idul Fitri hanya dua hari. Selebihnya? Hidup masih panjang.
Ingatlah, Allah SWT telah mengingatkan agar kita tidak memboroskan harta untuk keperluan yang kuran bermanfaat. “Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian. " (QS. Al Furqan: 67)
Dan ketika Idul Fitri tiba, semua ragam makanan dan minuman melimpah ruah di depan mata. Sungguh memanjakan mata dan perut dan membuat lupa dampak di balik keragaman dan kelezatan semua hidangan lebaran.
Lagi-lagi Allah SWT mengingatkan agar tidak berlebihan dalam mengonsumsi makanan. “Dan makan dan minumlah kalian, tapi janganlah kalian berlebih-lebihan. Karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan”. (QS. Al-A’raf 31)
Kegembiran Idul Fitri tanpa petasan terasa ada yang kurang. Sekali lagi lagi, ada petaka di balik kegembiraan. Tidak hanya sekali dua kali, digencarkan larangan menyulut petasan. Petaka di balik petasan yang sungguh mengerikan tidak juga mengurangi mereka yang menjualnya, membelinya, dan yang menyulutnya. Korban harta benda dan nyawa akibat petasan seolah hanya cerita-cerita fiksi semata. Sekali lagi, selamat merayakan Idul Fitri dan selalu waspada.
Sumber: Tulisan Saya di Surya Online
kewaspadaan kadang sering terabaikan apalagikala kebahagiaan datang menghampiri dan sedang kita rasakan.
BalasHapusterimakasih udah mengingatkan
ditunggu artikel selanjutnya m'ba
BalasHapusditunggu artikel selanjutnya m'ba
BalasHapus